Selasa, 16 Agustus 2011

Cara paling sederhana menguatkan sinyal modem wifi



Modalnya cuma kaleng minuman bekas...
Simak cara-cara pembuatannya... 

 
 
 
 
 
 

Sekarang tinggal arahkan ke bagian mana yang akan memperoleh sinyal wifi lebih kuat... 

 

Jumat, 12 Agustus 2011

Cara Memblokir Situs Porno di Komputer

http://www.ku2h.com/cara-memblokir-situs-porno-di-komputer.aspxCara Memblokir Situs Porno di Komputer – Anda mungkin ingin memblokir Situsatau Web porno dari PC atau komputer rumah, kantor Anda untuk sejumlah alasan. Alasan utama adalah bagi orang tua untuk melindungi anak-anak mereka dari materi yang tidak seharusnya mereka lihat. Cara terbaik untuk memblokir situs porno adalah dengan menggunakan perangkat lunak, software.
Cara Memblokir Situs Porno di Komputer Cara Memblokir Situs Porno di Komputer
Cara Memblokir Situs Porno
Jadi untuk meringkasnya berikut kukuh berbagi “Cara Memblokir Situs Porno di Komputer” dengan hal-hal yang harus dicari dalam perangkat lunak untuk memblokir situs porno.
1.Langkah Pertama :
Gunakanlah DNS AWARI, DNS AWARI ini membuat internet lebih aman dan sekaligus mempercepat akses internet juga. Server DNS AWARI ini memblokir beberapa situs yang kurang bermanfaat / berisi content negatif, meski belum semua akses ke website porno diblokir ole Filter DNS tersebut.
Berikut DNS AWARI yang digunakan :
203.34.118.10 (Primary)
203.34.118.12 (Secondary)
Cara penggunaan DNS dan tutorialnya silahkan baca di artikel :
DNS Alternatif dan cara penggunaannya.
2. Langkah Kedua :
Setelah DNS sudah dirubah perlu ditambahkan lagi Filternya yaitu dengan menggunakan Proxy ARAB SAUDI, Proxy Arab ini menerapkan filtering yang cukup ketat dan terus terupdate data base nya. Proxy ARAB SAUDI ini akan memblokir situs yang terdeteksi mengandung content pornografi, Hacking, Exploit, pishing dan Virus dan lain sebagainya.
Berikut ini beberapa Proxy Filter yang bisa digunakan :
Update Proxy Avaibility 23 Oktober 2009
212.93.193.90 Port:443 (Arab Saudi)
212.93.193.89 Port:443 (Arab Saudi)
212.93.193.88 Port:443 (Arab Saudi)
212.138.84.62 Port:80 (Arab Saudi)
168.10.168.61 Port:80 (USA Filter)
213.132.58.149 Port:8080 (UEA Etisalat)
3. Langkah Ketiga
Setelah kedua langkah anda terapkan jangan lupa mengganti Home Page default browser anda ke website http://www.google.co.id karena bila menggunakan google.com maka default google anda adalah google dengan bahasa dan tulisan arab. Kelebihan lain nya dengan setting ini maka google search engine anda otomatis menjadi Google Safe Mode atau Google Pencarian Aman, sehingga result atau hasil pencarian akan mengabaikan website yang berisikan Pornografi, Explishit, Pishing, Virus dan lain sebagainya.
Setelah anda menggunakan DNS AWARI dan Proxy Arab Saudi diatas maka akan mempekecil kemungkinan situs-situs yang bercontent negatif bisa terkases, sehingga menciptakan akses internet yang lebih aman untuk Anak-anak, Remaja dan Pelajar dibawah umur. Namun meski demikian para orang tua hendaknya selalu pro aktif untuk mengawasi dan mengontrol penggunaan akses Internet Untuk anak-anak dan Remaja dibawah umur.
Jika Anda telah menemukan artikel ini maka jelas Anda khawatir tentang anak-anak Anda mengakses porno. Percaya atau tidak, itu tidak sulit bagi mereka untuk melihatnya. Dan untuk menhindari itu semua tidak ada salahnya Anda mempraktekan “Cara Memblokir Situs Porno di Komputer” Anak Anda.

Hacker Bisa Menggali Informasi dari Foto Profil Facebook

Bayangkan jika seseorang bisa menggali informasi hanya dari foto profil yang terpampang di Facebook. Dengan bantuan aplikasi khusus, hal tersebut bisa saja terjadi.

Hal ini diungkapkan oleh Alessandro Acquisti, asosiasi profesor TI dari Universitas Carnegie Mellon, dalam ajang Black Hat di Las Vegas, Amerika Serikat.

Dalam presentasinya, Acquisti menunjukkan bagaimana mudahnya seseorang mendapatkan informasi penting berdasarkan foto profil yang ada di Facebook dan Linkedln.

"Tren ke depannya sangat mudah untuk membobol privasi seseorang. Saya di sini hanya ingin meningkatkan kesadaran tentang apa yang akan terjadi," kata Acquisti.

Percobaan yang dilakukan Acquisti bersama timnya memang terbukti berhasil meraup sejumlah data diri pengguna hanya melalui foto, caranya pun tidak sulit.

Pertama mereka memanfaatkan search engine, dipadukan dengan Application Programming Interface (API) yang mampu mengekstrak sekitar 275 ribu foto dariFacebooker di beberapa kota. Kemudian hal serupa juga dilakukan pada situs kencan.

Hasilnya? Dengan bantuan aplikasi pengenal wajah bertajuk Pittsburgh Pattern Recognition (PittPatt), Acquisti berhasil mencocokan pengguna yang memiliki akun di Facebook dan di situs kencan.

Percobaan lainnya dilakukan dengan mengambil foto dari 100 pelajar dalam berbagai macam gaya. Hanya butuh waktu sekitar 3 detik, Acquisti berhasil mendapatkan 31% profil pelajar tersebut di Facebook.

Teknologi semacam ini juga diklaim bisa dikembangkan lebih lanjut, misalnya dibuat untuk smartphone. Bayangkan hanya dengan dengan sekali jepret, maka seluruh data korban ada dalam gengaman.

Data yang berhasil diciduk tersebut dikhwatirkan bakal disalah gunakan, misalnya untuk keperluan pengiklan atau penyebaran spam. Terlebih lagi, hampir 90% Facebooker menggunakan nama asli dan menuliskan data sensitif dalam situs jejaring sosial tersebut.

"Teknologi seperti ini hampir menjembatani antara kehidupan digital dengan kehidupan sebenarnya," tandas Acquisti. 


Hati-hati Koneksi WiFi Bisa Bikin Data Anda 'Dibajak'

Perkembangan internet berdampak pada kian terbukanya wilayah dimana masyarakat bisa mengakses internet nirkabel alias hotspot atau WiFi. Pengunaannya memang mudah, namun awas, banyak ancaman yang menyertai. Pengguna pun harus hati-hati mengenali kondisinya.

Hingga saat ini akses WiFi diperkirakan telah digunakan oleh lebih dari 700 juta orang, dengan lebih dari 4 juta tempat hotspot di seluruh dunia. Sementara WiFi router setiap tahunnya diproduksi sebanyak 800 juta unit.

Berdasarkan temuan global research project yang dilansir oleh Online Security Brand Tracker, yang disampaikan oleh InSites Consulting dan analisa dari United Consultants, menyebutkan bahwa hampir separuh pengguna internet di dunia melakukan koneksi internet paling sering dengan menggunakan perangkat portabel. Dimana notebook menjadi perangkat yang paling populer (41%), diikuti netbook (3%), smartphone (2%) dan komputer tablet (1%).

Catatan penting dari pesatnya peningkatan baik teknologi maupun penggunanya yaitu terdapat korelasi searah dengan tingkat keamanan. Oleh sebab itu Cameron Camp, Malware researcher dari ESET menyampaikan beberapa advice untuk pengguna WiFi.

"Saat orang-orang berada di Airport seringkali mereka akan meluangkan waktu sementara menunggu jadwal penerbangan, dengan mengakses WiFi menggunakan laptop meski sekedar melihat dan membalas beberapa email," jelas Camp, dalam keterangannya.

"Apa yang tidak diketahui pengguna WiFi adalah resiko keamanan dari data terutama yang terkait dengan lalu lintas data yang terjadi saat memulai akses. Login credentials dan lalu lintas yang terjadi di dalam network akan terendus bahkan sebelum sebuah email terkirim melalui koneksi WiFi, begitulah umumnya modus pencurian data di dalam jaringan, tanpa terdeteksi," lanjutnya.

Satu hal yang sangat diwaspadai adalah ketika ada jaringan hotspot dengan nama yang tidak dikenal atau nama yang mirip dengan jaringan resmi. Tingkatkan kewaspadaan saat berada di dalam jaringan hotspot yang tidak aman, terutama akses yang tidak membutuhkan password.

Masalah bisa terjadi dari teknologi proxy, yang mampu mengintercept komunikasi WiFi, menangkap, mengcopy dan menyimpan copy data di komputer pelaku yang berada di local jaringan untuk kemudian mengirimkannya melalui jaringan WiFi yang sebenarnya.

"Gejala terjadinya scam bisa dirasakan dari melambatnya lalu lintas e-mail data Anda. Tetapi karena jaringan ramai oleh lalu lintas semua pengguna dalam jaringan, maka akan sulit untuk mengetahui bahwa lalu lintas data kita dibajak oleh pelaku scam," imbuh Camp.

ESET sendiri mengklaim memiliki solusi keamanan dalam produk ESET Smart Security 5 yang bakal menjadi versi terbaru Antivirus ESET. Produk ini dikatakan menyediakan fitur-fitur yang akan bermanfaat untuk mengamankan koneksi dan data para user saat melakukan koneksi WiFi.

Salah satunya adalah peringatan yang diberikan pada user untuk waspada kapanpun user terkoneksi dengan WiFi di tempat umum, untuk kemudian memberikan proteksi. (detik)